Belajar Ilmu Pengetahuan dengan Kurikulum Merdeka

Minggu, 16 April 2017

Sebagai seseorang yang baru masuk dalam dunia Sales, Apakah anda sedang berpikir bagaimana cara menjadi sales yang bisa mencapai kesuksesan diperusaha-an yang anda geluti saat ini. Saya yakin anda setiap hari berpikir bagaimana saya bisa menjadi sales, karena saya bukan sekolah atau pernah mengenyam pendidikan marketing. Tentu itu sangatlah mengganggu konsentrasi anda dalam menjalankan tugas anda sebagai sa-les diperusahaan anda, sebelum terlalu jauh saya bercerita panjang lebar terlebih dahulu kita sepakati bahwa anda mungkin termasuk dari beberapa jenis profesi sales berikut ini:

a.       Direct Sales (DS)
”Pada profesi ini, seorang salesman melakukan penjualan langsung kepada konsumen pemakai/ end user. Contoh dari profesi ini adalah SPG/ SPM, sales Asuransi jiwa, sales Kredit, sales countre, dan lainya”. Nah sekarang mari kita samakan persepsi dimanakah posisi anda saat ini. Jika ada disini anda berarti pada posisi front liner yang selalu bersentuhan langsung dengan pelanggan anda. 

b.      Retail & Distribusi
“Pada jenis ini salesman melakukan penjualan kepada pemasok, distributor toko, dan lain-lain. Mereka menjual kembali produk kita, baik kepemasok lain ataupun pemakai. Contoh sub profesinya adalah sales consumer goods,  consumer electonic, sales TO su-permarket, sales grosir trasitional market, dan lainya”. Jika setelah anda baca ternyata anda posisi ini maka anda akan bertanya lagi, lalu apa yang harus dilakukan?. Lanjutkan dulu membacanya sob.

c.       Industrial Sales
“Pada jenis ini, salesman melakukan penjualan kepada perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu. Pelanggan perusahaan itu adalah end user korporasi, institusi-institusi, atau perusahaan. Banyak orang mengenal profesi jenis ini sebagai sales B2B. Contoh Sub Profesinya adalah sales enginering, sales horeka, dan lain-lain”. Makin tambah ilmu kan sob, ternyata banyak banget klasifikasi sales itu sendiri. Mari kita bedah dulu satu persatu ketiga jenis profesi ini, agar tidak makin penasaran.

Pada point “pertama”, inilah sepesialisasi sales yang menjadi unjung tombak perusahaan dari penjualan suatu produk kepada konsumen pemakai. Poin-poin yang sangat penting untuk dikuasai oleh salesman adalah product knowledge, individual selling skill, communication skill, self confident, dan antusiasme. Kemampuan untuk membentuk impulse buying ditempat penjualan pun sangat dibutuhkan, seorang SPG/ SPM harus bisa menjaga display  produk-produk nya. Mereka harus memperhatikan dan mengoptimalkan promotion tool ditempatnya berjualan. Dengan menciptakan impulse buying seorang SPG/SPM akan lebih mudah meyakinkan pelanggan. Seorang sales DS harus betul-betul paham bahwa ia menjual value and benefit dari produk tersebut, dengan demikian ia bisa menciptakan kebutuhan pelanggan dari sisi itu.

Pada point “kedua”. Hal yang penting dikuasai adalah negotiation skill, kemampuan analisis pasar, kemampuan mapping wilayah, time management, personal approach, dan ilmu marketing. Kemampuan dasar keuangan dan administrasi juga diperlukan, mengingat spesialisasi ini lebih mengarah kepada account management, baik berdasarkan segmen, wilayah, atau produk. Seorang sales ini harus menyadari bahwa pelangganya rata-rata adalah orang bisnis sehingga berpikir dan pendekatanya pun berbeda. Seorang pebisnis selalu berpikir cara mencetak untung sebesar-besarnya. Kualitas dan nilai suatu produk sering kali bukan menjadi faktor prioritas bagi pebisnis. Walaupun produknya masuk kategori biasa-biasa saja, jika produk itu memberikan untung yang besar, bisa jadi dia loyal terhadap produk tersebut.
  
Pada point "ketiga". Industrial sales kemampuanya dalam networking, personal approach, dan negoisasi menjadi hal yang paling utama di spesialisasi ini. Kemudian, pengetahuan ditambahkan dengan kemampuan product knowledge, mapping, dan segmentasi strategi, serta kemampuan psikologi lainya seperti DISC, NLP, dan Body Language Sales.
Harus disadari bahwa pada spesialisasi ini, networking, kemampuan menganalisis orang, dan kemampuan untuk tahu "perpolitikan" pelanggan menjadi sangat penting. Kita harus menyadari bahwa decision maker atau pengambil keputusan ada dicalon pelanggan. Selain itu, kita harus mengetahui hubungan kompetitor dengan pelanggan kita. 

Sekian Terimakasih... 
Tenang....Artikel selanjutnya  "memahami Spesialisasi sales dalam Praktek"


0 comments

Tinggalkan Komentar Anda