Sebagai seseorang yang baru masuk dalam
dunia Sales, Apakah anda sedang berpikir bagaimana cara menjadi sales yang bisa mencapai kesuksesan diperusaha-an
yang anda geluti saat ini. Saya yakin anda setiap hari berpikir bagaimana saya
bisa menjadi sales, karena saya bukan sekolah atau pernah
mengenyam pendidikan marketing. Tentu itu sangatlah mengganggu konsentrasi anda
dalam menjalankan tugas anda sebagai sa-les diperusahaan anda,
sebelum terlalu jauh saya bercerita panjang lebar terlebih dahulu kita sepakati
bahwa anda mungkin termasuk dari beberapa jenis profesi sales berikut ini:
a. Direct Sales (DS)
”Pada
profesi ini, seorang salesman melakukan
penjualan langsung kepada konsumen pemakai/ end
user. Contoh dari profesi ini adalah SPG/ SPM, sales Asuransi jiwa, sales Kredit,
sales countre, dan lainya”. Nah
sekarang mari kita samakan persepsi dimanakah
posisi anda saat ini. Jika ada disini anda berarti pada posisi front liner yang selalu bersentuhan
langsung dengan pelanggan anda.
b. Retail & Distribusi
“Pada jenis ini salesman melakukan penjualan kepada pemasok, distributor toko, dan
lain-lain. Mereka menjual kembali produk kita, baik kepemasok lain ataupun
pemakai. Contoh sub profesinya adalah sales
consumer goods, consumer electonic,
sales TO su-permarket, sales grosir
trasitional market, dan lainya”. Jika
setelah anda baca ternyata anda posisi ini maka anda akan bertanya lagi, lalu apa yang harus dilakukan?. Lanjutkan
dulu membacanya sob.
c. Industrial Sales
“Pada jenis
ini, salesman melakukan penjualan
kepada perusahaan-perusahaan dalam industri tertentu. Pelanggan perusahaan itu
adalah end user korporasi,
institusi-institusi, atau perusahaan. Banyak orang mengenal profesi jenis ini
sebagai sales B2B. Contoh Sub Profesinya adalah
sales enginering, sales horeka, dan
lain-lain”. Makin tambah ilmu kan sob, ternyata banyak banget klasifikasi sales itu sendiri. Mari kita bedah dulu
satu persatu ketiga jenis profesi ini, agar tidak makin penasaran.
Pada point “pertama”, inilah sepesialisasi sales yang menjadi unjung tombak perusahaan
dari penjualan suatu produk kepada konsumen pemakai. Poin-poin yang sangat
penting untuk dikuasai oleh salesman adalah
product knowledge, individual selling
skill, communication skill, self confident, dan antusiasme. Kemampuan untuk
membentuk impulse buying ditempat penjualan
pun sangat dibutuhkan, seorang SPG/ SPM harus bisa menjaga display produk-produk nya.
Mereka harus memperhatikan dan mengoptimalkan promotion tool ditempatnya berjualan. Dengan menciptakan impulse buying seorang SPG/SPM akan
lebih mudah meyakinkan pelanggan. Seorang sales
DS harus betul-betul paham bahwa ia menjual value and benefit dari produk tersebut, dengan demikian ia bisa
menciptakan kebutuhan pelanggan dari sisi itu.
Pada point “kedua”. Hal yang penting dikuasai adalah negotiation skill, kemampuan analisis
pasar, kemampuan mapping wilayah, time management, personal approach, dan
ilmu marketing. Kemampuan dasar
keuangan dan administrasi juga diperlukan, mengingat spesialisasi ini lebih
mengarah kepada account management, baik
berdasarkan segmen, wilayah, atau produk. Seorang sales ini harus menyadari bahwa pelangganya rata-rata adalah orang
bisnis sehingga berpikir dan pendekatanya pun berbeda. Seorang pebisnis selalu
berpikir cara mencetak untung sebesar-besarnya. Kualitas dan nilai suatu produk
sering kali bukan menjadi faktor prioritas bagi pebisnis. Walaupun produknya
masuk kategori biasa-biasa saja, jika produk itu memberikan untung yang besar,
bisa jadi dia loyal terhadap produk tersebut.
Pada point "ketiga". Industrial sales kemampuanya dalam networking, personal approach, dan negoisasi menjadi hal yang paling utama di spesialisasi ini. Kemudian, pengetahuan ditambahkan dengan kemampuan product knowledge, mapping, dan segmentasi strategi, serta kemampuan psikologi lainya seperti DISC, NLP, dan Body Language Sales.
Harus disadari bahwa pada spesialisasi ini, networking, kemampuan menganalisis orang, dan kemampuan untuk tahu "perpolitikan" pelanggan menjadi sangat penting. Kita harus menyadari bahwa decision maker atau pengambil keputusan ada dicalon pelanggan. Selain itu, kita harus mengetahui hubungan kompetitor dengan pelanggan kita.
Sekian Terimakasih...
Tenang....Artikel selanjutnya "memahami Spesialisasi sales dalam Praktek"
Pada point "ketiga". Industrial sales kemampuanya dalam networking, personal approach, dan negoisasi menjadi hal yang paling utama di spesialisasi ini. Kemudian, pengetahuan ditambahkan dengan kemampuan product knowledge, mapping, dan segmentasi strategi, serta kemampuan psikologi lainya seperti DISC, NLP, dan Body Language Sales.
Harus disadari bahwa pada spesialisasi ini, networking, kemampuan menganalisis orang, dan kemampuan untuk tahu "perpolitikan" pelanggan menjadi sangat penting. Kita harus menyadari bahwa decision maker atau pengambil keputusan ada dicalon pelanggan. Selain itu, kita harus mengetahui hubungan kompetitor dengan pelanggan kita.
Sekian Terimakasih...
Tenang....Artikel selanjutnya "memahami Spesialisasi sales dalam Praktek"
0 comments
Tinggalkan Komentar Anda