Motosapi, Investasi saat ini masih menjadi momok bagi
sebagian orang dimana mereka banyak yang kena tipu yaitu investasi bodong yang
menjajikan keuntungan besar. Banyak contoh investasi berupa uang seperti Investasi
berkedok Koperasi yang sempat viral di media dan televisi. Di era Milenial
banyak sekali tawaran dari penyedia layanan Tradding investasi berbasis Online
yang sudah terdaftar oleh OJK bahkan yang belum juga banyak misal Binomo, Olimtrade,
Bitcoin dan masih banyak lagi. Itu semua adalah kemudahan yang ditawarkan saat
ini silakan anda yang menentukan pilihan, namun kali ini penulis mencoba
melihat sudut pandang dari segi keamanan dan manfaat investasi. Bukan investasi
emas melainkan sebuah investasi yang sangat aman dan sangat bermanfat bagi kita
sebagai masyarakat yang takut jika akan berinvestasi yaitu dengan Investasi
Hewan Ternak lebih sepesifik lagi Investasi Sapi.
Penulis awali dari sebuah kisah salah seorang warga di salah
satu Desa di Pesisir Sumatra tepatnya di Desa Marang Kecamtan Pesisir Selatan
Kabupaten Pesisir Barat bernama Jemingun atau biasa dipanggil Pakde Mingun. Era
Presiden Soeharto memiliki kebijakan popular yaitu Transmigrasi Pakde Mingan
termasuk salah satu yang mengikuti program pemerintah tersebut, Pindah Tahun
1983 dari Kalianda Lampung Selatan, Program pemerintah saat itu salah satunya
adalah memberi bantuan Satu ekor Indukan Sapi Madura Betina Per Kelompok
masing-masih 1 ekor Sapi dengan ketentuan mengembalikan 2 ekor sapi umur 8
Bulan. Saat itu program yang dicanangkan oleh pemerintah sempat tidak berjalan lancar
karena banyaknya Sapi yang mati disebakan oleh penyakit.
Di Awal Tahun 90an, barulah mulai membuahkan hasil dimana indukan
awal sudah menghasilkan rata 1 ekor anak sapi selama setiap tahun, bahkan ada
mencapai 15 ekor anak sapi dalam satu indukan selama kurun waktu 10 Tahun
sampai saat ini Tahun 2019. Berdasarkan hasil survey Badan Pusat Setatistik
dalam Bukunya “Pesisir Barat dalam Angka Tahun 2018” Jumlah Produksi daging Sapi
tahun 2017 sebanyak 191.363 Kg dari 11 Kecamatan, Tertinggi adalah Kecamatan Pesisir
Selatan sebanyak 51.975 Kg.
Selama itu Bapak Mingun tidak terasa mampu membesarkan 4
orang anak, selain dari hasil menjadi
petani sawah dan buruh sawit, setiap kali ada kebutuhan mendesak maka pilihan
yang diambil adalah menjual sapi ke Belantik (Pembeli) Sapi. Jerih payah Bapak
Mingun sampai memiliki empat orang anak dengan yakni satu laki-laki dan tiga
perempuan, dari pertama lahir sampai anak ke empat yang bungsu lahir pak Mingun mampu membeli
Tanah, Sawah dan Membangun Rumah itu adalah hasil dari beternak Sapi, Saat
menikahkan sibungsu yang bernama Yanti Pakde Mingun cukup menjual satu ekor
sapi betina umur 2 tahun dengan harga 6 Juta pada Tahun 2015.
Tidak hanya itu saja, ternyata sapi juga menjadi investasi
yang menjajikan untuk peternak Sapi di seluruh Indonesia. Anak Sapi Jantan Umur
1 Tahun sudah dihargai sekitar 10 Juta oleh belantik sapi sebagai bahan Sapi
Penggemukan, menjadi sebuah kebagaiaan jika anak sapi yang lahir adalah Sapi
Jantan karena memiliki nilai ekonomis tinggi. Untuk Jenis Sapi itu sendiri saat
ini paling banyak di jadikan hewan ternak adalah Sapi PO. Namun untuk Sapi
sebagai alat transportasi atau yang biasa disebut sapi penarik gerobak adalah
Persilangan dari Sapi Brahman dengan Sapi PO.
Saat ini sudah banyak warga yang mulai melirik jenis
investasi ini dengan beberapa model system yang dipakai biasanya adalah system bagi
hasil 1 : 1 dengan ketentuan Jika yang di investasikan Indukan Betina anak
pertama yang memberi investasi sedangkan jika Sapi Betina Muda anak pertama
untuk yang memelihara. Biasanya sekitar usia 8 bulan sudah bias diambil oleh
yang memberikan Investasi Sapi jika lahir anak sapi Jantan, tetapi jika yang
lahir adalah sapi betina maka bias dilanjutkan menjadi investasi lagi kepada
yang mau memeliharanya. Untuk masa investasi itu sendiri bervariasi tergantung
si pemilik sapi dan semampuny pemelihara sapi itu sendiri, menjadi keuntungan
bagi pemelihara karena dapat menerima investasi lebih dari satu begitu juga
sebaliknya.
Sampai saat ini Pakde Mingun masih memiliki tabungan sapi
sebanyak empat ekor, Dua Indukan dan dua anakan, semua sapi sapi disini adalah
sapi organic yang masih mengandalkan rumput alami. Dimana setiap pagi menjadi
rutinitas warga yang memelihara sapi adalah membawa keladang atau kebun kelapa
untuk di ikat sampai siang untuk di pindah dan sore hari baru diambil kembali.
Kisah ini penulis angkat sebagai bahan inspirasi dan edukasi
bagi anda yang masih bingung untuk beri investasi, mungkin ini bisa menjadi
salah satu pilihan.
0 comments
Tinggalkan Komentar Anda